Rabu, 5 Ogos 2009
MOTIVASI DIRI _2
* Jangan jadikan diri anda ibarat sekumpulan tisu-tisu kerana tugasnya adalah untuk mengesat benda -benda yang kotor
* "buah akal ialah ilmu pengetahuan,buah jiwa adalah iman dan buah fizikal ialah kemajuan"
* "cinta kepada bunga akan layu,cinta kepada manusia akan berpisah dan cinta kepada ALLAH s.w.t akan abadi"
* Wanita itu sendiri adalah rahsia
* Nafsu mengatakan wanita cantik atas dasar rupanya, akal mengatatakan wanita cantik atas dasar ilmu dan kepandaiannya, dan hati mengatakan wanita cantik atas dasar akhlaknya.
* Sahabat yang beriman ibarat mentari yang menyinar. Sahabat yang setia bagai pewangi yang mengharumkan. Sahabat sejati menjadi pendorong impian. Sahabat berhati mulia membawa kita ke jalan Allah.
* Orang yang bahagia itu akan selalu menyediakan waktu untuk membaca kerana membaca itu sumber hikmah, menyediakan waktu tertawa kerana tertawa itu muziknya jiwa, menyediakan waktu untuk berfikir kerana berfikir itu pokok kemajuan, menyediakan waktu untuk beramal kerana beramal itu pangkal kejayaan, menyediakan waktu untuk bersenda kerana bersenda itu akan membuat muda selalu dan menyediakan waktu beribadat kerana beribadat itu adalah ibu dari segala ketenangan jiwa.
MOTIVASI DIRI_3
1. Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah. Semoga kamu menemukan orang seperti itu.
2. Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi. Jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.
3. Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi sering kali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.
4. Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap lama dengannya.
5. Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita miliki sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya.
6. Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain. Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu menyakitkan hari orang lain pula.
7. Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang
kita temukan di dalam dia.
8. Orang-orang yang paling berbahagiapun tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.
9. Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia itu.
10. Hanya diperlukan waktu seminit untuk menaksir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang, tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.
11. Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis, mereka yang disakiti hatinya, mereka yang mencari dan mereka yang mencoba. Karena hanya mereka itulah yang menghargai pentingnya orang-orang yang pernah hadir dalam hidup mereka.
12. Cinta datang kepada mereka yang masih berharap sekalipun pernah dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya sekalipun pernah dikhianati, kepada mereka yang masih mencintai sekalipun pernah disakiti hatinya.
13. Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki keberanian untuk mengutarakan cintamu kepadanya.
14. Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba, jangan pernah menyerah jika kamu masih merasa sanggup, jangan pernah mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.
15. Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu. Jangan mengharapkan balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang di hatinya, tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh di hatimu.
16. Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang kamu harapkan untuk mengatakannya. Namun demikian, janganlah menulikan telinga untuk mendengar dari orang yang mengatakannya dengan sepenuh hati.
17. Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang disekelilingmu tersenyum. Jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis.
Kenali dan Awasi
Bagaimana Mentadbir 4 Anasir Yang Ada Dalam Diri
Di dalam diri manusia ada empat anasir yang sangat penting iaitu :
1) fizikal,
2) akal,
3) nafsu
4) dan hati (roh),
-yang perlu diketahui dan dijaga serta ditadbir dengan sebaik-baiknya.
Agar manusia itu dapat mengenalkan sifat-sifat kemanusiaannya serta boleh berperanan sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya di bumi ini. Kalau tidak, manusia itu hanya rupanya sahaja manusia tapi sifat-sifat dan perangainya adalah haiwan dan syaitan yang berupa manusia yang akan merosakkan diri sendiri dan orang lain bahkan akan menghancurkan seluruh kehidupan dan tamadun di muka bumi ini.
Oleh yang demikian, Islam sangat mengambil berat agar empat anasir di dalam diri manusia itu dijaga, dididik dan ditadbir serta diletakkan peranannya di tempat yang sebenarnya hingga anasir-anasir yang empat itu dapat memberi sumbangan yang baik kepada diri dan kepada alam sejagat selaras dengan kehendak Allah terhadap manusia sebagai hamba dan khalifah-Nya.
Bila anasir yang ada di dalam diri sakit:
Fizikal:
-Apabila ia sakit ia jadi lemah, menjadikan dia tidak boleh aktif untuk berusaha dan bekerja.
Akal:
-Apabila ia sakit, lemah berfikir, pelupa, tidak boleh menerima ilmu dan maklumat, atau hilang akal sama sekali.
Nafsu:
-Apabila sakit, tidak lalu makan, tidak ada kemahuan bersama isteri.
Jiwa:
-Apabila ia sakit, tidak minat membuat kebaikan, tidak ada timbang rasa, tidak simpati, tidak suka menolong dan berkhidmat, tidak merasa berdosa, tidak menyesal dengan kesalahan, tidak takut dengan dosa, tidak boleh menerima teguran.
Bila jiwa atau rohani manusia itu sakit?
Jiwa kalau sakit kebanyakan manusia banyak yang tidak sedar atau tidak tahu bahawa jiwanya telah ditimpa penyakit. Kalau ada orang lain yang sedar pun kemudian memberitahunya, payah dia mahu menerimanya. Bahkan dia akan marah pula kalau dikatakan kepadanya bahawa jiwanya berpenyakit.
Kerana jiwa itu sangat seni, ia tidak dapat dilihat, ia berpusat atau bersarang di hati daging. Itulah dia yang dikatakan hati nurani.
Justeru hati nurani itu (jiwa) itu tidak dapat dilihat dengan mata kasar, kecuali dengan mata nurani atau dengan mata hati juga serta disuluh oleh wahyu maka lantaran itulah penyakit jiwa atau penyakit hati atau dengan kata-kata yang lain penyakit batin payah dikesan dan seterusnya sulit sekali untuk diubati.
Tidak seperti penyakit lahir iaitu penyakit yang menimpa fizikal, mudah dikesan dan dilihat kerana ia mudah dilihat oleh mata lahir atau mata kepala, mengubatinya juga agak mudah dibandingkan dengan mengubat penyakit batin atau penyakit jiwa. Doktor-doktor dan pakar-pakarpenyakit lahir juga banyak tidak seperti doktor dan pakar-pakarpenyakit rohani atau penyakit batin, sangat kurang dan terlalusedikit.
Oleh yang demikian orang yang ditimpa penyakit batin ataurohani ini banyak yang terbiar hingga membawa mati.
Di dalam pada itu pula kebanyakan manusia terlalu serius memerangi penyakit lahir tidak seperti penyakit batin, orang tidak begitu ambil peduli, padahal penyakit batin atau rohani lebih berbahaya daripada penyakit lahir.
Kisah seekor Kupu-kupu
Seseorang menemukan kepompong seekor
kupu. Suatu hari lubang kecil muncul.Dia duduk
mengamati dalam beberapa jam calon kupu-kupu
itu ketika dia berjuang dengan memaksa dirinya
melewati lubang kecil itu.
Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat
kemajuan. Kelihatannya dia telah berusaha
semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi.
Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk
membantunya. Dia mengambil sebuah gunting
dan memotong sisa kekangan dari kepompong
itu.
Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya.
Namun, dia mempunyai tubuh gembung dan kecil,
sayap-sayap mengkerut. Orang tersebut terus
mengamatinya karena dia berharap bahwa, pada
suatu saat, sayap-sayap itu akan mekar dan
melebar sehingga mampu menopang tubuhnya,
yang mungkin akan berkembang seiring dengan
berjalannya waktu. Semuanya tak pernah terjadi.
Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan
sisa hidupnya merangkak di sekitarnya dengan
tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Dia
tidak pernah bisa terbang.
Yang tidak dimengerti dari kebaikan dan
ketergesaan orang tersebut adalah bahwa
kepompong yang menghambat dan perjuangan
yang diperlukan kupu-kupu untuk melewati lubang
kecil adalah jalan Tuhan untuk memaksa cairan
dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayap-
sayapnya sedemikian sehingga dia akan siap
terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari
kepompong tersebut.
Kadang-kadang perjuangan adalah suatu yang
kita perlukan dalam hidup kita. jika Tuhan
membiarkan kita hidup tanpa hambatan
perjuangan, itu mungkin justru akan melumpuhkan
kita. Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya
yang dibutuhkan untuk menopang cita-cita dan
harapan yang kita mintakan.
Kita mungkin tidak akan pernah dapat "Terbang"
Sesungguhnya Tuhan itu Maha Pengasih dan
maha Penyayang.
Kita memohon Kekuatan...Dan Tuhan memberi
kita kesulitan-kesulitan untuk membuat kita tegar.
Kita memohon kebijakan...Dan Tuhan memberi
kita berbagai persoalan hidup untuk diselesaikan
agar kita bertambah bijaksana.
Kita memohon kemakmuran...Dan Tuhan
memberi kita Otak dan Tenaga untuk
dipergunakan sepenuhnya dalam mencapai
kemakmuran.
Kita memohon Keteguhan Hati...Dan Tuhan
memberi Bencana dan Bahaya untuk diatasi.
Kita memohon Cinta...Dan Tuhan memberi kita
orang-orang bermasalah untuk diselamatkan
dan dicintai.
Kita Memohon kemurahan / kebaikan hati...Dan
Tuhan memberi kita kesempatan-kesempatan
yang silih berganti.
Begitulah cara Tuhan membimbing Kita...
Apakah jika saya tidak memperoleh yang saya
inginkan, berarti bahwa saya tidak mendapatkan
segala yang saya butuhkan? Kadang Tuhan tidak
memberikan yang kita minta, tapi dengan pasti
Tuhan memberikan yang terbaik untuk kita,
kebanyakan kita tidak mengerti / mengenal,
bahkan tidak mau menerima rencana Tuhan,
padahal justru itulah yang terbaik untuk kita
LELAKI PEMIMPIN WANITA
"
Firman Allah di dalam Al-Quran bermaksud: "Kaum lelaki adalah pemimpin kaum wanita". Ayat ini jelas menunjukkan kepada kita bahawa kepimpinan adalah diterajui oleh kaum lelaki; manakala kaum perempuan adalah golongan yang dipimpin. Inilah fitrah atau sunnatullah yang berkuatkuasa dalam kehidupan manusia di dunia ini sepanjang zaman. Dalam ayat lain pula Allah berfirman, bermaksud "Peliharalah dirimu dan ahli keluargamu dari api neraka." Perintah ini ditujukan kepada kaum lelaki yang menjadi ketua sesebuah keluarga.
Pengaruh barat yang menular ke negara Islam berjaya menyerapkan ideologi persamaan hak wanita-lelaki dan akhirnya diterima umum. Akibatnya konsep kepemimpinan lelaki terhakis. Kaum wanita yang dahulunya berperanan mentadbir anak-anak dan rumahtangga si-suami kini sudah mengabaikan tanggungjawab. Anak-anak sebaliknya dipelihara oleh orang gaji.
Apabila ramai wanita sudah memandang tanggungjawab di rumah sebagai kolot dan tidak ekonomikal, maka institusi keluarga akan tercemar dan terjejas. Anak-anak kehilangan kasih-sayang ibu. Ibu hanya sempat melihat anak waktu petang atau malam. Ketika itu badannya sudah keletihan dan tidak berdaya untuk mengasuh anak lagi. Anak-anak membesar tanpa menerima kasih-sayang ibu. Apabila ibu tidak menyayangi anak, semasa dewasanya nanti, sudah tentu anak tidak akan mengasihi ibunya. Jadilah mereka anak yang kasar dari segi tutur-kata dan tingkahlaku.
Walaupun kesilapan ini seolah-olah berpunca daripada wanita tetapi sebenarnya adalah berpunca daripada lelaki yang tidak berjaya mentarbiah wanita yang diamanahkan kepadanya.
Kegagalan mentarbiah anak dan isteri menyebabkan ramai anak-anak gadis keluar beramai-ramai memburu kerja di mana-mana saja. Kilang-kilang perindustrian yang menawarkan insentif dan gaji lumayan menjadi alternatif utama berbanding profesion perguruan dan perkeranian. Bahkan ramai juga wanita yang menjadi doktor, jurutera, polis, askar dan sebagainya. Kuantiti wanita yang ramai bekerja menyebabkan berlakunya satu kekosongan yang ketara di dalam institusi keluarga. Keadaan ini digawatkan lagi dengan sikap pelajar lelaki yang tidak secemerlang pelajar perempuan. Kecemerlangan pelajar perempuan di dalam peperiksaan awam berbanding pelajar lelaki menjadi satu faktor ramainya wanita melibatkan diri di dalam pasaran tenaga kerja.
Penglibatan wanita yang ramai di dalam sektor pekerjaan menyebabkan berlakunya pengangguran di kalangan kaum lelaki. Mereka akhirnya terjebak dengan penyalahgunaan dadah. Wanita bekerja terutama yang berpendapatan tinggi bertambah ramai yang hidup membujang. Pemuda yang menganggur sukar mencari wang untuk berkahwin. Akhirnya berlakulah pelbagai gejala keruntuhan akhlak di kalangan muda-mudi.
Walaupun banyak faktor dikaitkan dengan gejala keruntuhan akhlak yang berlaku sekarang, namun faktor yang jelas ialah kurang berkesannya peranan yang dimainkan oleh kaum lelaki sebagai ketua yang memimpin ahli-ahli keluarganya. Sebagai penutup sayugianya kita kembali kepada dasar Islam untuk mengembalikan martabat lelaki sebagai ketua yang diamanahkan untuk memimpin ahli-ahli keluarga dan kaum wanita amnya. Wallahualam.
Marilah sama-sama kita bertaqwa kepada Allah
Maksudnya: ‘(ingatlah dan kenangkanlah ihsan tuhan kepada kamu) ketika orang-orang kafir menimbulkan perasaan sombong dan angkuh yang ada dalam hati mereka (terhadap kebenaran Islam), perasaan sombong angkuh secara jahiliyah (yang menyebabkan kamu panas hati dan terharu), lalu Allah menurunkan semangat tenang tenteram kepada rasulNya dan kepada orang-orang yang beriman (sehingga tercapailah perdamaian), sehingga meminta mereka tetap berpegang kepada kalimah taqwa, sedang mereka ‘di sisi Allah’ adalah orang-orang yang sangat berhak dengan ‘kalimah taqwa’ itu serta menjadi ahlinya. Dan (ingatlah), Allah adalah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu’
Sidang jemaah yang dirahmati Allah,
Sifat marah adalah sifat semulajadi manusia. Ia berpunca dari perasaan tertekan, merasa dizalimi, dikhianati, diperkecilkan dan sebagainya. Marah merupakan satu senjata kepada manusia. Ia boleh membawa kepada kebaikan dan juga boleh membawa kebinasaan serta satu penyakit yang merosakkan keamanan hidup manusia.
Pada tahap permulaan, sifat marah itu bukanlah satu penyakit. Ia hanyalah luahan yang dilahirkan oleh seseorang dalam bentuk tindakan dan tingkahlaku. Hal ini adalah akibat dari sesuatu sebab atau kesan yang mana, kalau tidak berbuat demikian, kita akan merasa tidak selesa dan resah gelisah. Sifat marah yang sudah bertapak di hati, jika tidak dikawal, lama kelamaan akan memakan diri sendiri dan akan membawa padah kepada orang-orang yang kita sayangi dan kita hormati, serta membawa keburukan dan kemudaratan kepada keadaan disekeliling kita. Oleh yang demikian, Islam mengajarkan kepada kita satu ubat yang terbaik bagi mengawal perasaan marah. Caranya ialah dengan menahan diri tatkala marah dan sabar sewaktu hawa nafsu yang sedang meluap-luap. Sabda Rasulullah S.A.W:
Maksudnya: ‘sesungguhnya marah itu adalah sepotong api yang dinyalakan dalam hati. Tidakkah engkau melihat kepada merah kedua matanya dan menyambung urat-urat lehernya? Maka apabila salah seorang kamu merasakan sesuatu dari yang demikian, maka rapatkanlah diri kamu ke muka bumi’ (Hadith Riwayat Tarmizi)
Sifat marah berasal dari syaitan, kerana syaitan itu dijadikan daripada api. Ingatlah bahawa api itu boleh dipadamkan dengan air. Maka apabila seseorang itu sedang marah, sebaik-baiknya dia terus mengambil wudhu’, kerana air yang disapukan dianggota wudhu’ bukan sahaja dapat menjauhkan diri dari godaan dan hasutan syaitan, malah ini juga dapat menyejukkan muka dan anggota badan kita yang sedang panas kerana kemarahan. Dalam hal ini Rasulullah S.A.W bersabda:
Maksudnya: “Apabila seseorang dari kamu marah, maka hendaklah ia mengambil wudhu’ dengan air. Maka sesungguhnya marah itu dari api.” (Hadith riwayat Abu Daud)
Sidang Jumaat yang dikasihi sekalian,
Oleh sebab itu, Rasulullah S.A.W menasihatkan kepada orang yang sedang marah supaya mengambil wudhu’. Di samping itu hendaklah memperbanyakkan berzikir kepada Allah S.W.T agar dapat menghapuskan dan memadamkan api kemarahannya yang sedang meluap-luap.
Orang yang cepat marah atau sedang marah biasanya terdorong melakukan perkara-perkara yang tidak siuman. Ia mungkin akan memaki hamun, merosakkan sesuatu, memudaratkan orang lain dan hilang pertimbangan yang akhirnya menyesali segala yang telah dilakukannnya apabila telah hilang perasaan marahnya.
Dalam masyarakat kita yang kaya dengan bahasa-bahasa kiasan yang menunjukkan betapa buruknya perbuatan mereka yang tidak siuman kerana gagal mengawal perasaan marah. Kata-kata kiasan seperti, “Terlajak perahu boleh diundur, terlajak kata buruk padahnya.” Semuanya menunjukkan betapa buruknya akibat daripada kata-kata atau perbuatan yang berlaku sewaktu dalam keadaan marah.
Orang yang dapat menahan diri dari dikuasai oleh sifat marah akan mendapat ganjaran yang setimpal dengan usahanya, sebagaimana Rasulullah S.A.W:
Maksudnya: “Janganlah kamu marah dan bagi kamu balasan syurga” (Hadith riwayat Bukhari)
Oleh yang demikian, di dalam menangani sifat marah, kita sebagai umat Islam harus mengambil sikap bertolak ansur dan persefahaman sesama manusia. Hindarkanlah segala sebab atau punca yang menyebabkan orang lain memarahi kita. Sekiranya kita dimarahi, jangan pula kita mengeruhkan keadaan. Kita juga harus memainkan peranan untuk memadamkan api kemarahan tersebut. Hadapilah orang yang sedang marah dengan membantu dirinya menghilangkan kemarahannya dengan bijaksana.
Sidang jumaat dikasihi sekalian,
Sememangnya marah adalah satu penyakit yang sepatutnya kita hindarkan seberapa boleh. Akan tetapi marah juga amat perlu dalam keadaan-keadaan yang tertentu. Seorang bapa wajib marah jika ahli keluarganya sengaja tidak mahu mengikut ajaran Islam. Seorang ketua keluarga pula bertanggungjawab ke atas mereka yg berada di bawah tanggungjawabnya. Jika mereka yang di bawah tanggungjawbnya melanggar perintah Allah dengan sengaja, ketua keluarga wajib menegur dan memarahinya. Sepertimana Rasulullah S.A.W marah apabila hukum Allah dilanggar. Tetapi harus diingat bahawa marah tersebut bukan marah yang mengikut hawa nafsu, melepaskan geram dan melayangkan kaki dan tangan sehingga memukul. Tetapi marah tersebut mestilah marah yang bertujuan mendidik untuk menunjukkan ketidaksenangan kita terhadap perbuatan maksiat tersebut. Inilah cara Islam mengarahkan sifat marah yang semulajadi ada pada diri manusia, agar ia membawa kebaikan kepada manusia, dan bukan membawa kebinasaan.
Ingatlah, marah adalah senjata. Ia boleh membawa manfaat dan ia juga boleh membawa mudarat. Orang yang pandai dan kuat, adalah orang yang dapat mengawal kemarahannya agar ianya membawa manfaat, bukannya membawa mudarat kepada dirinya serta orang lain.
Firman Allah s.w.t. di dalam surah Al-Shur ayat 73:
Maksudnya: “dan juga (lebih baik dan lebih kekal bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar serta perbuatan-perbuatan yang keji, dan apabila mereka marah (disebabkan perbuatan yang tidak patut terhadap mereka), mereka memaafkannya.”
Manusia
"Manusia..sentiasa lalai dlm menjalankan tanggungjawab..sentiasa taksub dgn duniawi sentiasa bangga dengan diri sendiri sehingga terlupa kepada tuhan yg maha Esa Allah S.W.T...manusia lalai..maruah tergadai..manusia lalai..harta tergadai..manusia lalai negara tergadai..dan manusia lalai iman tergadai..murtad/riddah jadi mainan..halal haram jadi sindiran..perang sengketa sentiasa berlaku..tanda kiamat hampir menjelang..dunia sudah tua..manusia semakin lalai..maksiat berleluasa..wujud pula ajaran syaitan..bilakah semuanye berlaku?..apakah puncanya kejadian ini?..sama-samalah kita pupuk kesedaran..bangunkan yang tertidur..kejutkan yang lalai..dan pimpinlah yang buta..semoga ajaran islam dan keimanan terhadap Allah terus kekal dan subur di muka bumi ini..wassalam.."